Mengawali tahun 2018, kumpulan Poreper kembali rencanakan
acara kumpul-kumpul. Buat yang pengen tahu apa itu Poreper, sila baca di sini. Kali
ini, kami mau nostalgia ke Kebun Raya Cibodas di Cianjur tanggal 13 Januari.
Tempat kami perpisahan jaman SD, tapi jangan kepo ya itu tahun berapa, ketauan ntar jadulnya kami ups haha...
Ini foto jadul waktu kita piknik jaman SD hihihi |
Sejak dua minggu sebelumnya, bu ketu kami yang gercep
itu telah bagi tugas bawa makanan buat kami botram alias piknik di sana. Aku
kebagian telur balado, kebayang kudu perang di dapur abis
pulang ngantor di Jumat sore. Cing karunya lah ka abdiiii haha (kasihan lah sama
awak). Mana minggu itu lagi hectic banget di kantor n rumah. Di hari Jumat aku
putar otak, duh beli apa yaaa.. pengen bawa yang khas Bogor. Untung keluar ide:
jadinya bawa moci talas dan minuman pala... selameettt hehe...
Ada tiga rombongan yang menuju tkp. Sebagian besar dari
Bandung, ada yang dari Jakarta, dan aku berdua sobatku Rinta dari arah Bogor. Rinta
bawa dua anak gadisnya. Kami mulai jalan sekitar jam 6 pagi. Di jalur Puncak
ternyata hujan gerimis dan berkabut. Seru juga liatnya, jadi teringat beberapa
tahun lalu, melintas Puncak rasa romantis
diiringi rinai hujan sama seseorang, tssaahhhh... Kami sampai di tkp paling awal. Duh ternyata anginnya
kenceeng banget, sampe bikin rada serem. Dingiiin. Untung ada warung kecil di
dekat gerbang. Kami duduk menunggu teman-teman lain. Langsung pesan teh panas,
indomie rebus. Tak lama keluar gorengan bala-bala dan pisang goreng panas. Nikmaat,
lumayan ngurangin rasa dingin.
Sambil ngemil, kulihat mulai banyak orang-orang berdatangan. Ada serombongan anak pramuka nenteng macem2 peralatannya, ibu2 yang bela-belain pake jas hujan plastik warna warni. Oh ternyata banyak juga ya yang mau piknik juga ke sini. Tiba-tiba terdengar pengumuman dari speaker: “Para
pengunjung, dengan terpaksa kami menutup Kebun Raya untuk sementara karena
kondisi cuaca yang tidak memungkinkan.” Aku dan Rinta langsung saling
berpandangan dengan muka bingung. Waduh, gimana dong rencana nostalgia plus
piknik?
Tak lama, Suzan dan Heny dari Jakarta sampai juga. Lalu cari
info lanjut ke petugas. Infonya sama, belum bisa dipastikan jam berapa gerbang
bisa dibuka. Setelah rombongan Bandung datang, kami rundingan gimana nih
baiknya kalo ternyata Kebun Raya masih tidak bisa dibuka sampai siang. Kalo cari
resto buat kumpul pun kagok, karena kami masing-masing bawa makanan buat
piknik. Mubazir kan jadinya kalo ga kemakan. Akhirnya, kami putuskan buat numpang nongkrong di warung,
sambil optimis gerbang KRB bakal bisa dibuka sebentar lagi. Setelah minta ijin
pada ibu warung buat sejenak mengokupasi warungnya hehe, kami pun keluarin beberapa
cemilan buat temani kami ngobrol.
Setelah sibuk cipika cipiki dan “say hai hellow”, kami awali
dengan lantunan ayat-ayat suci Al Quran. Seperti biasa dibaca Debby sang
qoriah. Kali itu yang dibaca Q.S Ali Imron ayat 190-192. Secara
garis besar isi ayat itu mengingatkan manusia buat senantiasa bertafakkur menelaah alam (langit dan bumi beserta segala isinya). Dalam proses itu, niscaya kita akan menemukan Allah. Dunia ini hanya permainan belaka. Akhirat tujuan kita. Setelah tafakkur, kewajiban kita buat selalu melakukan hal-hal baik buat bekal kita nuju akhirat. Jleb euy buat aku mah yang memang ngerasa fakir ilmu. Lalu disambung share dari Heny tentang kisah seorang
kawannya yang dapat masalah keluarga cukup berat. Ceritanya panjang, kalo ditulis bisa makan 2 halaman hehe intinya sang istri (tanpa tahu) dipoligami suaminya lalu sang suami jatuh sakit lalu kisruh ke sana sini mirip kayak benang kusut. Diskusi ringan tapi cukup kena di hatiku.
Tak lama cuaca
mulai terang dan tiupan angin makin
berkurang. Lalu Heny yang gesit inisiatif cari info lagi ke petugas.
Ternyata pintu gerbang sudah bisa dibuka. Alhamdulillah. Maka cus lah kami
masuk. Tapi karena cuaca masih belum sepenuhnya normal, maka hanya jalur depan
yang boleh dimasuki pengunjung.
Ternyata Kebun Raya Cibodas (KRC) sedikit berbeda dengan KRB (Kebun Raya Bogor). KRC punya topografi yang lebih naik turun, jalan aksesnya juga tidak lebar. Untuk mobil perwis, rada ngepas dan butuh keahlian sang supir. Sementara KRB, areanya lebih merata, ada naik turun tapi tidak setajam di KRC. Kemudian pohon-pohon di KRC juga sepengamatanku tidak setua pohon di KRB. Di KRB, ada beberapa pohon yang lingkarnya gede banget, tangan dua orang direntangkan pun tidak cukup melingkari si batang pohon.
Ternyata Kebun Raya Cibodas (KRC) sedikit berbeda dengan KRB (Kebun Raya Bogor). KRC punya topografi yang lebih naik turun, jalan aksesnya juga tidak lebar. Untuk mobil perwis, rada ngepas dan butuh keahlian sang supir. Sementara KRB, areanya lebih merata, ada naik turun tapi tidak setajam di KRC. Kemudian pohon-pohon di KRC juga sepengamatanku tidak setua pohon di KRB. Di KRB, ada beberapa pohon yang lingkarnya gede banget, tangan dua orang direntangkan pun tidak cukup melingkari si batang pohon.
Setelah parkir di area sesuai petunjuk petugas, kami lalu jalan kaki. Dengan guide Nike yang sudah sering bawa rombongan ke situ, kami lalu berjalan menuju Taman Sakura. Ini beberapa foto Taman Sakura. Sayangnya sebagian besar bunga dan daunnya sudah gugur. Tapi lumayan lah masih bisa lihat si kembang bunga khas Jepang itu.
Piknik nih kita kakaaakkkk.... |
Setelah jalan kira-kira satu jam, mulai ada yang bisik-bisik lapar haha ya sudah dulu deh muterin KRCnya. Lagian banyak jalur yang ditutup jadi terbatas area yang bisa dimasuki. Langsung deh cari area rumput buat piknik kami. Terpilihlah tempat ini, lumayan rata di pinggir kolam dan cukup teduh.
Yes, piknik alias botram pun mulai digelar.
Menu piknik yang maknyuuussss |
Aku sampe nambah lho nasi liwetnya, lauknya iihhh meni arenaaakkk. Cemilannya jugaa, kerupuk kulitnya jadi rebutan, rujak bebeknyaaa pas bangeettt buat aku yang ga suka pedes, maknyuusss. Satu termos rujak pun tandassss.
Nikmat banget lhooo abis cape jalan kaki trus makan ngampar
tiker di pinggir kolam sambil menghirup udara segar dan
menikmati kehijauan tanaman. Duuhhh, nikmat Allah mana lagi yang akan kami
dustakan. Rinta juga bawa menu khas lain yaitu ikan balita khas Bogor.
Alhamdulillah jajanan khas Bogor itu pada doyaannn. Minuman pala ternyata pada
pengen coba, moci juga tandas sama dusnya (*maksudnya dus mah dibuang haha). Pulangnya
ada yang langsung mampir ke toko Lapis Bogor buat cari moci. Besoknya di grup ada yang ribut cari IGnya si Gepuk
Karuhun pengen order ikan balita lagi. Hehe alhamdulillah. Daan seperti biasa habis makan, kami emak2 operasi plastik.
Semua makanan yang ga habis dibagi-bagi seru sambil ketawa dan kadang rebutan.
Kesimpulannya, kami “kawaregan” alias kekenyangan trus
kantuk pun menyerang hahaha.. angin sepoi-sepoi tea atuh. Setelah beres makan, kami menuju mesjid utk shalat Dluhur. Beres shalat, foto-foto lagi (anggeerrr alias teteeeppp haha), lalu bubar menuju rumah masing-masing.
Senaangggg...
Duit weuteuh, beuteung seubeuh, balik rebo.. hahahaha...
Foto bareng plus spanduk dadakan tapi bajuusss |
Alhamdulillah di hari itu, ada banyak hikmah yang bisa aku ambil:
1.
Tak ada gunanya kita terus menerus ingin merubah
seseorang sesuai harapan atau keinginan kita. Ada dua sisi. Pertama, apakah
betul harapan kita itu terbaik bagi dia? Karena yang terbaik tentunya hanya
Allah yang Maha Tahu. SIsi kedua, itu bikin cape hati kita, tul ga? TIdaklah
mungkin kita dapat merubah seseorang, kenapa? Karena tiap orang itu unik.
Segala sikap dan perilakunya adalah cerminan pendidikan dan tradisi dalam
keluarganya selama bertahun-tahun. Lalu apa kita punya hak buat merubah dia
dalam sekejap sesuai kemauan kita? (camkan itu Aniiiii).
2.
Segala yang kita lakukan dalam hidup kita,
pergunakanlan sebaik-baiknya agar bisa jadi ladang ibadah. Betapa nikmatnya
jika itu bisa tercapai. Hidup jadi tidak sia-sia dan berpahala. Contohnya, kalo liat kerjaan rumah tangga itu baca bismillah niatkan buat ladang amal, jangan misah misuh ngeluh panjang.
3. Ketika memandang kasus poligami tidak bisa hitam
putih. Sebelumnya, aku berpikir, ketika seorang suami menikah lagi,
maka dia dzalim dan merugilah si istri. Tapi ternyata esensinya ada hal lain. Suami
poligami, maka jaminan istri masuk surga dari pintu manapun jika ia bersabar. Jika pun suami dzalimi kita, tak usahlah berpikir untuk membalasnya. Kenapa? Karena sesungguhnya terjadi transfer pahala dari dia ke kita. Wallahu alam.
5.
Last but not least. Awalnya ada dua orang yang
sudah memproklamirkan calon besan di grup kami haha .. Debby dan Tety. Dan di
KRC tambah satu lagi, yaitu aku haha.. Abisan anak gadis Rinta maniiiss bangeetttt. Hahaha...
*photo credit to Belly, Indah, n Anti's girls (calon mantu hahaha)