Sejak kecil aku hobi bertanya. Itu kata ibuku.
Atau mungkin lebih tepatnya suka mempertanyakan sesuatu,
Satu kali ibu pernah cerita, aku pernah bertanya kenapa rambut bapak itu berwarna putih? Kenapa ibu itu bisa meninggal? Hehe aneh ga sih anak kecil bertanya hal-hal kayak gitu?
Dan itu tampaknya menurun pada anakku. Sejak umur 2-3 tahun, dia hobi bertanya: kenapa begini, kenapa begitu, Sekitar umur 6 tahun, dia pernah tanya, di mana Allah itu? Nah lhoo, gimana coba cara neranginnya dengan bahasa anak-anak.
Seiring usia, aku suka mempertanyakan hal-hal yang mungkin buat orang lain ya elah kayak gitu aja ditanyain? Kadang itu menyiksa, kenapa? Karena aku jadi prihatin pada banyak hal.
Kalo liat orang buang sampah senbarangan, kenapa sih tuh orang maen lempar aja sampah ke jalan?
Kalo liat ibu-ibu merokok di tempat umum, dalam hati bertanya, itu emak kaga mikir apa ya dampak asap rokok buat anaknya?
Di lain pihak, aku kadang merasa: gue kok kayak ga punya kejurangan aja yaa, liatin macem2 kekurangan orang. Jadi kayak ga introspeksi, padahal hadeuuhhh aku juga pasti punya banyak hal-hal buruk.
Beruntung, aku lalu ketemu banyak orang muda yang lebih santai, dari mereka aku belajar lebih selo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar