Alkisah ada seorang ibu, sebut saja namanya bu Melati, punya
niat pengen bikin taman bacaan buat anak2 di sekitar rumahnya. Lingkungan
rumahnya termasuk unik, bisa dikatakan campuran dari dua karakter yang
heterogen: di bagian depan penduduk komplek perumahan dan di bagian belakangnya perkampungan. Di
perkampungan inilah, dia melihat aktivitas anak2 tampak belum menonjol.
Hari-hari mereka ya diisi dengan bermain bersama. Rasanya kalo mereka
disediakan taman bacaan, bakal bagus banget buat nambah ngisi kegiatan positif
di sela waktu mereka. Plus kasih mereka semacam jendela dunia.
Mulailah bu Melati ini mengumpulkan buku-buku bacaan anak.
Dia pilih dengan seksama dan cermat, kira-kira buku apa yang bakal cocok dan
diminati anak2 itu. Jika dapet info obral buku murah di toko G yang terkemuka
itu, dia langsung bersorak senang. Di situ biasanya, bisa dapet buku-buku anak
yang walaupun terbitan lama tapi berkualitas dan tentunya harga terjangkau.
Dia juga rajin ngecek info2 garsel buku di salah satu
grupnya. Grup ini terdiri dari ibu-ibu muda satu almamater dengannya. Jika ada
garsel buku anak dengan tema yang dinilai bagus, langsung deh: booked, mauuu..
Hahaha..
Dan ketika paket paket itu mulai berdatangan dan semakin
rajin si abang kurir: pakeettt, maka sang suami mulai protes: Ibu beli apa lagi
sih?
Dan tahukah anda bu Melati itu siapa?
Aku.. hahahaha
Ya, lama kelamaan aku seperti terobsesi untuk terus koleksi
buku2 bacaan anak yang berkualitas, demi mewujudkan cita-cita taman bacaan.
Cita-cita yang terus tertanam di benak, sejak anak-anak masih usia TK dan SD.
Tapi ternyataaaa, waktu pun berlalu. Si kecil TK lalu beranjak masuk SD dan
naik SMP, si kakak SD lalu naik ke SMP dan malah SMA dan tahun ini lulus. Daan
cita-cita ternyata belum terwujud juga.
Di akhir minggu, beberapa kali aku pandangi nanar tumpukan
buku itu. Sayaang banget rasanya kalo dikasihin gitu aja ke orang, tapi duh
tapi sayang juga ya takut mubazir kalo Cuma tertumpuk di rak tanpa ada yang
menjamah.
Tapi akhirnya, setelah menimbang dengan seksama, aku
putuskan buat menyumbangkan buku-buku itu ke taman bacaan lain yang sudah ada
tapi masih membutuhkan buku-buku bacaan.
Caranya? Posting di grup untuk identifikasi temen2 yang
sudah punya taman bacaan.
Gayung bersambut, tiga teman respon. Lanjut kami japrian
buat janjian kirim-kirim buku itu. Lalu dua teman lain kasih info juga tentang
tempat yang masih butuh bantuan buku-buku layak baca.
Daan mulailah tumpukan buku itu diturunkan dan mulai
disortir. Aku usahakan kelima tempat itu bisa dapet variasi jenis buku dan
majalah yang relatif sama. Ada dua jenis majalah, buku sains, komik remaja,
KKPK, buku agama anak. Dan inilah penampakan before and afternya..
...
Ternyataa..
Apa yang terjadi?
Rasanya legaaa, gembira, dan senaanggg...
Alhamdulillah.
Tak jadi punya taman bacaan tak apa, tapi aku tahu di sana
ada banyak anak-anak hebat yang mau baca buku-buku itu. Anak hebat yang semoga
semakin hebat setelah dunia makin lebar terbentang dari buku itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar