Kamis, 07 Juni 2018

Asyiknya Berbagi Buku


Alkisah ada seorang ibu, sebut saja namanya bu Melati, punya niat pengen bikin taman bacaan buat anak2 di sekitar rumahnya. Lingkungan rumahnya termasuk unik, bisa dikatakan campuran dari dua karakter yang heterogen: di bagian depan penduduk komplek perumahan  dan di bagian belakangnya perkampungan. Di perkampungan inilah, dia melihat aktivitas anak2 tampak belum menonjol. Hari-hari mereka ya diisi dengan bermain bersama. Rasanya kalo mereka disediakan taman bacaan, bakal bagus banget buat nambah ngisi kegiatan positif di sela waktu mereka. Plus kasih mereka semacam jendela dunia.

Mulailah bu Melati ini mengumpulkan buku-buku bacaan anak. Dia pilih dengan seksama dan cermat, kira-kira buku apa yang bakal cocok dan diminati anak2 itu. Jika dapet info obral buku murah di toko G yang terkemuka itu, dia langsung bersorak senang. Di situ biasanya, bisa dapet buku-buku anak yang walaupun terbitan lama tapi berkualitas dan tentunya harga terjangkau.

Dia juga rajin ngecek info2 garsel buku di salah satu grupnya. Grup ini terdiri dari ibu-ibu muda satu almamater dengannya. Jika ada garsel buku anak dengan tema yang dinilai bagus, langsung deh: booked, mauuu.. Hahaha..

Dan ketika paket paket itu mulai berdatangan dan semakin rajin si abang kurir: pakeettt, maka sang suami mulai protes: Ibu beli apa lagi sih?

Dan tahukah anda bu Melati itu siapa?
Aku.. hahahaha

Ya, lama kelamaan aku seperti terobsesi untuk terus koleksi buku2 bacaan anak yang berkualitas, demi mewujudkan cita-cita taman bacaan. Cita-cita yang terus tertanam di benak, sejak anak-anak masih usia TK dan SD.

Tapi ternyataaaa, waktu pun berlalu. Si kecil TK lalu beranjak masuk SD dan naik SMP, si kakak SD lalu naik ke SMP dan malah SMA dan tahun ini lulus. Daan cita-cita ternyata belum terwujud juga.

Di akhir minggu, beberapa kali aku pandangi nanar tumpukan buku itu. Sayaang banget rasanya kalo dikasihin gitu aja ke orang, tapi duh tapi sayang juga ya takut mubazir kalo Cuma tertumpuk di rak tanpa ada yang menjamah.

Tapi akhirnya, setelah menimbang dengan seksama, aku putuskan buat menyumbangkan buku-buku itu ke taman bacaan lain yang sudah ada tapi masih membutuhkan buku-buku bacaan.

Caranya? Posting di grup untuk identifikasi temen2 yang sudah punya taman bacaan.

Gayung bersambut, tiga teman respon. Lanjut kami japrian buat janjian kirim-kirim buku itu. Lalu dua teman lain kasih info juga tentang tempat yang masih butuh bantuan buku-buku layak baca.

Daan mulailah tumpukan buku itu diturunkan dan mulai disortir. Aku usahakan kelima tempat itu bisa dapet variasi jenis buku dan majalah yang relatif sama. Ada dua jenis majalah, buku sains, komik remaja, KKPK, buku agama anak. Dan inilah penampakan before and afternya..
...

Ternyataa..
Apa yang terjadi?
Rasanya legaaa, gembira, dan senaanggg...
Alhamdulillah.

Tak jadi punya taman bacaan tak apa, tapi aku tahu di sana ada banyak anak-anak hebat yang mau baca buku-buku itu. Anak hebat yang semoga semakin hebat setelah dunia makin lebar terbentang dari buku itu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar