Sudah beberapa bulan ini, badan rasanya ga karuan. Cepet
capek, kerasa lambung, nyeri2. Bolak balik ke dokter dah eike. Macem-macem obat
mulai masuk badan: obat lambung, anti nyeri. Tapi kok nih sakit ilang timbul
yak.
Sebenernya aku sadar apa pangkal para penyakit ini
bersarang. Pikiran. Yak, mamak2 baperan macem eike ini, kalo pikirannya udah
mulai bercabang, nah mulai dah tuh badan protes, sagala karasa atawa dirasa mun
ceuk urang Sunda mah.
Sekitar tiga tahun lalu, aku pernah terserang vertigo. Lumayan
parah dan memaksaku ga bisa ngantor. Konsul ke dokter syaraf mungkin udah semua
RS di Bogor aku jabanin. Obat yang dimakan ya sekitar itu-itu juga: pereda
nyeri. Gejalanya memang berkurang, tapi kayak belum tuntas. Lalu ada info seorang
teman tentang klinik Weelagre yang menyediakan jasa refleksi, akupunktur, dan
bekam. Setelah sekitar 2 bulan rutin
refleksi dan akupunktur, vertigo ku pun sembuh.
Salahnya aku, setelah merasa sudah membaik, aku berhenti
total terapi. Padahal mestinya, terapi tetap dilanjutkan sebulan sekali.
Tujuannya untuk pencegahan penyakit dan menjaga sirkulasi darah tetap baik.
Tapi peureusnya etaaa yang bikin rada males hehehe. Peureus itu suatu kata
dalam basa Sunda, yang menurutku adalah perpaduan antara rasa perih dan nyeri.
Nikmaatt daah pokoknyaa.
---
Setelah menimbang-nimbang, aku berfikir kayaknya mesti mulai
refleksi lagi nih. Gapapa deuh rasa peureus itu aku tanggung lagi, semoga jadi
bantu jalan kesembuhan. Plus akupunktur kalo perlu. Setelah dua kali gagal dapat
jadwal terapi di rumah, hari minggu kemarin aku berhasil dapat jadwal. Jam 9an
sang terapis datang ke rumah. Ternyata si teteh yang biasa pegang aku waktu
vertigo dulu itu.
Sambil membaca basmalah dalam hati, terapi pun dimulai. Duh duuuhh
ternyata peureusnya sodara-sodara hampir ga ketahan. Mungkin akibat terlalu
lama tak terapi plus sudah jelek sirkulasi darah di tubuhku, jadi rasa sakitnya
lumayan. Si teteh cuma cengar cengir liat aku kesakitan. Sampe keluar keringat
dingin plus tangan rada gemeteran. Ngobrol bu ngobrol supaya ga terlalu kerasa
sakitnya. Gitu kata dia.
Mulailah dia ngoceh ngalor ngidul. Si teteh ini single
parent, suaminya sudah wafat beberapa tahun lalu. Anaknya ada 4, yang sulung
sudah tamat SMK. Yang ke2 dan ke3 di pesantren setingkat SMP di daerah Ciapus,
yang bungsu kelas 4 SD. Jadi dia menghidupi empat anak yatim, menjemput rezeki
dengan menjual jasa refleksi dan totok disambi berjualan.
Lalu cerita, tiap Rabu dia ikut kajian plus belajar bahasa
Arab rutin di rumah bu A di perumahan Yasmin. Ustadznya lembutt banget, baik hati,
ga pernah maksain pendapatnya paling benar. Kalo dia cerita susah nih ustadz, pasti
dimotivasi iya buu pelan pelan aja.
“Nih bu di sini titik jantung” wadaaww aku meringis lagi.
Nih di sini kepala, ibu banyak pikiran yaa. Nih titik ke rahim. Sambil menahan
sakit, aku nyengir ga jelas.
Lalu aku tanya, dulu gimana belajar refleksi teh?
Ya diajarin, setiap titik di telapan kaki itu terhubung ke
syaraf organ apa. Lalu kalo lebih detil lagi, dibagi zona itu bu, organ-organ
tubuh teh. Lieur lah bu kalo teorinya mah. Hehe aku tersenyum jadinya, si teteh polos.
Masya Allah ya bu, begitu maha besarnya Allah. Setiap titik dalam
tubuh kita ini terhubung satu dengan lainnya, dengan fungsi masing-masing. Jadi kalo lagi sakit itu jangan terlalu dipikir. Diinget-inget aja masih banyak
banget nikmat lain yang Allah kasih.
J L E B...
Kemarin, aku dapet hikmah refleksi dari si teteh terapis
refleksi.
Alhamdulillaahh..
---
Berikut kutipan manfaat Refleksi:
Mengapa pijat refleksi?
Sejak 4.000 tahun lalu di China dan pada zaman mesir kuno
Pijat Refleksi sudah dilakukan Pijat refleksi menurut Rosanna Bickerton, ahli
pijat refleksi, akan lebih efektif dan cepat dalam mengurangi gejala penyakit
tertentu. Para ahli refleksi percaya bahwa penyakit yang diderita pasien
disebabkan tersumbatnya saluran energi atau meridian tubuh. Sumbatan ini
menghalangi aliran kehidupan melalui energi, yang biasa dikenal sebagai ‘Chi’,
sehingga menyebabkan bertambahnya energi negatif, dan menghasilkan nyeri atau
penyakit.
1. Mengurangi Kegelisahan
Sering merasa gelisah? bisa mencoba lakukan pijat refleksi.
Hal ini karena sebuah penelitian menunjukkan bahwa pijat refleksi mampu
membantu kondisi psikologis yang terganggu. Maka, hal ini berhubungan dengan
mood Anda secara tak langsung. Setelah refleksi, maka Anda akan merasa lebih
rileks.
2. Mengobati Kanker
Titik-titik yang ditekan pada saat pijat akan mempengaruhi
kerja organ pada tubuh. Hal ini mampu membantu pasien kanker untuk meningkatkan
nafsu makan, mencegah kelelahan, gangguan tidur, gangguan pencernaan hingga
mood atau suasana hati. Sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa 87 pasien
kanker yang melakukan pijat refleksi merasakan sakit yang lebih sedikit.
3. Melancarkan Peredaran Darah
Ada satu titik di telapak kaki yang berhubungan langsung
dengan jantung dan pembuluh darah. Maka, jika pijat refleksi dilakukan secara
benar, maka akan mempengaruhi fungsi jantung dan kesehatannya. Hal ini
dikarenakan efek dari tekanan yang diterima saat refleksiologi sam dengan
refleks baroreseptor yang ditimbulkan tubuh untuk mengontrol fungsi jantung.
4. Baik untuk Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2
Sebuah studi menunjukkan bahwa ada hubungan antara pijat
refleksi dengan penderita diabetes. Pasien diabetes yang rutin melakukan pijat
refleksi ternyata memiliki kadar darah yang terkontrol dan mengalami komplikasi
yang lebih sedikit.
5. Meredakan Sakit Kepala
Dengan pijat refleksi ternyata juga mampu meredakan sakit
kepala. Sebuah penelitian menunjukkan sebanyak 81% pasien yang mengalami sakit
kepala melakukan refleksi selama 3 bulan dan hasilnya mereka mengurangi hingga
menghentikan penggunaan obat sakit kepala.
6. Melepaskan Racun pada Tubuh
Pijat refleksi mampu meningkatkan fungsi kandung kemih dan
mengurangi masalah pada salurah kandung kemih. Hal ini akan berpengaruh pada
sistem toksisitas tubuh menjadi lebih baik untuk menghilangkan racun pada
tubuh. Maka, racun-racun dalam tubuh akan keluar dan akan lebih sehat.
7. Mempercepat Penyembuhan
Saat pijat refleksi maka terjadi peningkatan aktivitas
saraf, peningkatan sirkulasi darah dan keseimbangan metabolisme. Sel-sel bisa
tumbuh lebih cepat yang menjadikan penyembuhan luka lebih cepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar