Kemewahan Ibu Bekerja
(A Little Luxury for a Working Mom)
Banyak orang masih berdebat tentang ibu rumah tangga (full housewives) vs wanita karir (working moms). Tapi buat aku, itu
masalah pilihan, yang masing-masing ada konsekuensinya, ada untung dan ada
ruginya.
Aku adalah seorang ibu bekerja dengan dua anak yang sekarang
beranjak remaja. Dulu sewaktu anak-anak masih balita, ketika berangkat kerja,
sering diliputi rasa bersalah. Si kecil menangis, minta dipeluk, sementara aku
harus bergegas berangkat ke kantor. Rasa
bersalah itu sering menghantui benakku.
Namun seiring waktu, diskusi dengan orang tua dan suami, aku
dapat mengelola rasa bersalah itu. Bekerja ini memang pilihanku dan suami, dan
kami berdua harus siap dengan konsekuensinya. Aku berusaha semaksimal mungkin
memastikan semua kebutuhan anak-anak terpenuhi, dan yang utama tentunya
perhatian tidak kurang. Beruntung,
lokasi kantor hanya setengah jam dari rumah, dan sore hari sekitar jam setengah
5, aku sudah ada di rumah lagi.
Alhamdulillah, sejauh ini anak-anak sehat dan
komunikasi kami cukup baik. Satu
keuntungan ibu bekerja menurutku adalah anak-anak lebih mandiri (jangan didebat
yaa hehe.. ini murni pendapat pribadi).
Hari ini aku merasakan satu kemewahan kecil sebagai ibu
bekerja hehe.. Mungkin rada mengada-ada yaa.. Tapi buat aku, hal kecil ini
cukup bikin aku dan anak keduaku, Ilman, happy.
Sudah seminggu ini, dadaku terasa sakit. Ini keluhan yang
berulang sebetulnya, karena dua bulan lalu pernah terasa. Waktu itu diagnosa
dokter , efek dari asam lambung yang naik sehingga menekan otot jantung.
Diobati si lambung, dan alhamdulillah membaik.
Karena kali ini berulang, aku merasa perlu meminta rujukan
lagi untuk berobat ke dokter spesialis. PNS sejati yang memanfaatkan BPJS
hehe.. Dipotong tiap bulan untuk iuran, rasanya sayang jika tidak dimanfaatkan.
Tadi pagi aku ke Puskesmas dekat rumah. Iseng aku ajak Ilman
untuk temani, karena dia masih libur satu hari lagi. Ilman mau, setelah dibujuk
rayu hehe.. Sambil antri di Puskesmas, seperti biasa Ilman selalu banyak tanya.
Alhamdulillah, sejak balita, anakku ini amat kritis. Dari mulai singkatan BP
itu apa, lalu bagaimana cara berobat ke Puskesmas, dll.
Singkat cerita, aku konsul dokter, dan dokter beri rujukan
untuk ke spesialis jantung. Dan beliau beri surat keterangan ijin sakit selama
dua hari. Dua hari dapat ijin?
Horaayyy...
Lho kok horay?
Hahaha... jahat yaa...
Kenapa horay? Karena berarti aku bisa di rumah bersama
Ilman... dan tidak perlu khawatir dekat-dekat karena sakitku ini bukan penyakit
menular.
Jadi tadi, setelah pulang dari puskesmas, kita “having fun” berdua. Kita baca bareng2,
ngobrol macem-macem, becanda-canda, bobok siang bareng, dan yang paling menyenangkan:
shalat berjamaah berdua...
Mungkin buat ibu rumah tangga, hal itu biasa saja, bukan hal
yang istimewa. Tapi buat aku, itu istimewa, menghabiskan waktu seharian bersama
anak tanpa beban pikiran pekerjaan kantor.
For me, it is a luxury having a full daytime in working day
with my boy.
Alhamdulillaah....
Catatan: perhatian perhatian... jangan dicontoh yaa...
senang karena dapat surat sakit hahaha...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar